Affiliate Program ”Get Money from your Website”

- Bukan SUKSES, tapi DISUKSESKAN


Hari ini diperlihatkan oleh pandangan kehidupan yang sangat kasat mata dan kasat hati. Mengapa? Begitu banyak orang yang mempunyai kemampuan tapi tidak sukses. Ya, mereka selalu saja bernegoisasi dengan dirinya bahwa kesuksesannya itu digantungkan pada materi dan materi serta materi. Saya juga hampir bingung melihat kenyataan seperti ini. Seolah sukses itu dilihat dari "materi", jangan sampai ini terpengaruh dengan Darwinisme yang menganggap manusia untuk mencapai kebahagiaan harus saling bertarung. Meskipun harus denngan "materi", ah..itu dulu.

Menghayati kembali dengan kenyataan sekarang ini. Bukan kemampuan yang membuat kita sukses, bukan juga kecerdasan, tajir, ganteng, cantik, de el el. Ya, bukan semua itu. Karena di dalam kehidupan ini ada yang mengatur dan diatur, yang menguasai dan dikuasai. Sepatutnya kita sadari tentang pihak yang mensukseskan kita. Siapa itu?

Kalau bukan kemampuan yang membuat kita sukses lalu siapa?

Kita hidup, karena ada yang menghidupkan. Kita mati karena ada yang mencabut nyawa kita. Dan kita berharta karena ada yang memberi rezeki. Logisnya seperti itu. Kaitannya dengan kesuksesan, tentu kita menyadari bahwa kita sukses karena Disukseskan. Bukan karena harta kita, kita sukses. Bukan karena kita pintar, pandai, cerdas, kita sukses. Lihat banyak yang punya kemampuan itu tapi juga tidak sukses? Maka ada yang Maha Mensukseskan.

Begitu sederhananya kehidupan ini yah? Sampai-sampai hal yang terdekat bisa jauh dari penglihatan kita. Entah karena lupa atau dilupakan, saya tidak tahu. So, jangan begitu terhadap kehidupan ini. Yaitu memustahilkan setiap harapan, padahal kita tinggal berharap saja. Lalu nantinya berhasil? Belum tentu! Tapi sebenarnya kita telah mendekat pada yang Maha. 

Kalau bukan karena harapan, kepada siapa lagi kita berharap? Kita punya Tuhan kan?! Jadi senantiasa ingat itu. Misal kita masih juga meragukan harapan itu, maka tanyakan kita ber-Tuhan tidak? Sudah deh, jangan banyak "ngeyel"! Harapkan saja apa yang menjadi harapan kita. Biar Allah sajalah yang memperkenankan. Kita hanya bisa seperti itu, masalah dikabulkan ataupun diterima itu urusan Allah. Kita ini makhluk ciptaan-Nya yang menjadi hamba-Nya, mengapa juga kita meragukan Kekuasaan-Nya. Lho?! 

Mari kita mentafakuri sejenak tentang kehidupan ini. Sejenak saja, tak perlu lama-lama cukup 10 menit saja. Rasakan hembusan angin itu dengan rasa yang paling dalam. Dalam sekali, ya terus hembuskan dan hempaskan. Santai, rileks dan nyaman. Baik, fikirkan mengapa kita begitu penting hidup di dunia ini? Terus tanyakan itu terus. Sampai benar-benar kita menemukan jawabannya. Sudah dapat? Ya, lalu lihat gambaran diri kita. Lihat, sudah terlihat gambarnya. Lalu tanyakan, "mengapa Anda begitu penting hidup di dunia ini?". Lakukan sampai kita menemukan jawabannya. Kalau sudah tahu jawabannya maka simpan dalam-dalam di dalam fikiran kita.

Okey, jadi seperti ini yah kehidupan ini. Kita berada di dalam kendali dan terbungkus dalam satuan masa. Dan hanya Yang Maha yang tidak bermasa dan yang Maha Mengendalikan. (Baca surat al-ikhlas). Semua ini benar-benar di dalam genggaman-Nya. Untuk hidup kita yang sangat sederhana ini, tidak mungkin kalau kita semena-mena menyatakan suatu hal yang berada di dalam kuasanya. Karena kadang kita terperangkap pada kesuksesan yang dirasakan. Dan ini sangat berbahaya sekali, kalau kita mengatakan "Aku sukses karena kemampuanku". Jangan diulangi lagi. Sungguh, kita sukses karena kita DISUKSESKAN. Cukup Allah sajalah sebagai sandaran kita. Aku + ALLAH = CUKUP.

- Bukan Hanya Uang -


Apa kabar sahabat-sahabatku semuanya? Semoga kabar sahabat senantiasa sehat, semangat , dahsyaaat! Aamiin.

Tepatnya pada hari kamis tanggal 12 Oktober 2012 dipertemukan dengan sesosok yang sangat sederhana tapi sangat bijaksana. Ia bernama pa Adi yang sekarang masih menetapi pekerjaannya sebagai penjual bubur kacang khas Madura. Ia baru dua bulan menetapi pekerjaannya yang lantaran karena terpepet dengan pemberhentian kerja dari jawa tengah sehingga harus merantau ke Bandung ikut dengan kakanya. Tapi yang terpenting ialah saya ingin menilik lebih dalam apa hikmahnya?

Pa Adi menuturkan kata demi kata, begini..

Memang saya disini bekerja karena saya kepepet dengan kebutuhan keluarga, ditambah lagi dengan pekerjaan yang sekarang semakin sulit didapatkan hanya dengan modal ijazah SD. Bayangin aja de, dirumah anak sudah 3 tapi penghasilan hanya 400rb. Secara akal, ini sangat kurang sekali. Sangat kurang. (Gak minta naik gaji aja pa sama kaka? imbuh saya). Tidak de, ini juga sudah bersyukur banget. Karena dari sini saya diajari ilmu baru gimana caranya dagang dan bikin bubur kacang yang enak. Ini ilmu dan pengen suatu saat saya pengen pake modal sendiri buat dagang bubur kacang. (Oh, jadi yang terpenting itu ilmunya ya pa?). Bener de, karena ilmu itu MAHAL. Kalau uang 400rb satu minggu bisa habis, tapi kalau ilmu itu sampai kapanpun akan terus dipake. Gaji kecil tidak apa-apa yang penting setiap kita bekerja kita harus mempelajari ilmu dari pekerjaan itu. Bukan mengeluh di bayarannya, tapi ilmu apa yang sangat bermanfaat buat kita nanti. (Subhanallah pa). Ia, ade kuliah yang rajin supaya jadi orang besar. (Aamiin ya Allah, Terimakasih banyak pa ilmunya). Sama-sama de.

Sangat singkat sekali penuturan beliau mengajari saya memaknai hidup ini. Yang dipaparkan oleh Pa Adi ialah mengenai keikhlasan dalam bekerja yang dibarengi dengan pandangan postif bahwa bekerja itu bukan hanya semata mendapatkan uang tapi juga mendapatkan ilmu baru dari pekerjaan itu. Sederhana sekali yah kebijaksanaan kata beliau?

Coba kita tilik pada usaha kita sekarang. Masih banyak toh yang sibuk mencari pekerjaan yang bayarannya tidak sesuai dengan yang kita inginkan dan gara-gara itu kita tidak jadi bekerja. Berbeda dengan Pa Adi loh yang mensyukuri pemberian GAJI itu. Memang uang 400rb itu setara denngan uang kiriman saya dari orangtua, tapi itu bagi Pa Adi bermakna lain. Ia menafkahi keluarganya dengan uang pas-pasan itu. Sangat-sangat prihatin sekali tapi orang seperti beliau tidak menyerah pada pandangan GAJI KECIL. Tapi beliau memandang pada sisi lain yaitu ILMU. ILMU dari pekerjaannya, bukan UANG dari pekerjaannya. 

Sosok seperti Pa Adi mudah-mudahan bisa menjadi inspirasi buat kita semua. Halnya seperti Hendy Setiono yang merintis Waralaba Kebeb Turki Babarafi yang sekarang outletnya sudah mencapai 600 outlet diseluruh Indonesia dimana bermula dari cara pandang bahwa bekerja bukan hanya mendapatkan uang tapi juga mendapatkan peluang dari pekerjaan itu. Perintis sejati dari sebuah pekerjaan rantauan yang kemudian diduplikasi menjadi bisnis sendiri.

Baik itu saja dari saya semoga bermanfaat.


- Mutiara Kehidupan Jilid 2 -



Bismillahirrohmanirrohiim 

Kalau Anda ragu dengan KEYAKINAN bahwa Anda SUKSES , maka Anda benar-benar Anda tidak akan SUKSES.

Masa depan Anda ditentukan 5 tahun dari saat ini. Mari manfaatkan masa MUDA yang HEBAT ini untuk PERUBAHAN.

Live is simple. Jangan biarkan diri Anda mempersulit Anda. Jangan menyerah pada keadaan, jadikan keadaan yang menyerah kepada Anda. Cukup lakukan dengan segera apa yang menjadi impian tertinggi hidup Anda. Jadikanlah setiap kegagalan sebagai batu pijakan bukan sebagai batu yang menghalangi langkah Anda.

KEBERHASILAN hanya bisa ditaklukan dengan TINDAKAN dan KEGAGALAN ialah penghantar menuju KEBERHASILAN.

Sahabat yang paling dekat dengan diri kita ialah diri kita sendiri. Ia sahabat pertama yang kita ajak untuk MERENCANA kemudian MENGUPAYAKANNYA.

Setiap manusia selalu memandang hal yang berbeda dari satu hal yang sama.

Allah senantiasa memberikan yang indah dalam kehidupan dan hanya tiap diri yang memandang berbeda.

Yang lebih perhatian terhadap diri Anda ialah TUHAN dan Anda.

Seberapa besar pentingnya kehidupan bagi Anda dan seberapa besar pentingnya Anda bagi kehidupan?

Setiap pribadi itu unik dan itu adalah diri ANDA. Kalau mau sama, samalah dengan yang HEBAT. Kalau mau beda, bedalah dengan yang buruk.
Habiskanlah jatah GAGAL  Anda dengan banyak bertindak. Ingat yah? Kalau GAGALnya sudah habis maka tidak ada pemberian lain toh dari Tuhan selain SUKSES.

Diri Anda itu ada di dalam HATI dan FIKIRAN Anda. Maka dengarkan yang baik-baik dan bacalah hal yang baik-baik.

Tanggung jawab yang paling dekat ialah pada diri sendiri. Anda bertanggung jawab atas hidup Anda. Jangan gantungkan diri Anda pada orang lain. ANDA+TUHAN = CUKUP.

SeKELAM apapun masa lalu, masa depan masih sangat SUCI. seHINA apapun masa lalu, masa depan masih sangat MULIA. Sediakanlah sejenak waktu untuk masa depan bukan untuk memperbesar penyesalan masa lalu.

Bukan, bukan karena Anda TIDAK BISA melakukan tapi Anda BELUM BISA melakukan. So, belajarlah lebih banyak yah?

Bukan masalah BISA dan MAMPU yang meghambat SUKSES, tapi keBERANIan. Ya, BISA tapi tidak BERANI hasilnya pun NIHIL. MAMPU tapi tak BERANI hasilnya OMONG KOSONG. So, BERANI saja dulu. Dijamin SUKSES? Belum tentu, tapi itu jalan menuju SUKSES.

Ya, untuk SUKSES butuh waktu tapi GAGALpun mengurangi waktu.

Ya, berawal dari KEPUTUSAN yang sangat BERANI yang akan menghantarkan seseorang pada KEBERHASILAN.

Kita tidak akan tahu tentang NANTI tapi pastikan kita tahu yang akan dilakukan NANTI.

Ketika kita FOKUS pada suatu TUJUAN, sebenarnya kita telah memanggilnya agar benar-benar terjadi. berGERAK ataupun DIAM, keduanya sama-sama membutuhkan waktu.

- Tidak Akan Menemukan Masa Depan -



Suatu kisah kehidupan sering menjadi titik balik seseorang untuk melakukan hal-hal yang terbaik di dalam hidupnya. Akan ada kebuntuan jalan yang ditempuh pada saat-saat berjalan menapaki jalan menuju apapun yang diharapkan. Memang tidak mudah untuk menempuhnya akan tetapi selalu ada jalan yang terang benderang yang terlihat lebih bercsahaya daripada jalan yang sebelumnya dilalui. Setidaknya kita belajar dari pelajaran berharga orang lain yang bisa dijadikan langkah kecil yang membesarkan harapan itu terwujud.

Saya temukan beberapa kisah yang menginspirasi untuk berbuat pada masa kini sehingga kita akan menemukan masa depan. Tapi akan berlaku sebaliknya, jika kita mencoba menundanya. Kita tidak akan menemukan masa depan tanpa upaya saat-saat ini yang justru itu hal yang penting kita sadari sebagai langkah kecil yang membesarkan harapan terwujud. Kita berusaha untuk mencari cara yang lebih tepat saja untuk menemukan masa depan tanpa mengabaikan yang penting dilakukan saat ini.

Apakah sahabat tahu dengan nama ini?

Buckminster Fuller
Ya, dia orang yang mengenalkan konsep passive income (pendapatan pasif) yaitu pendapatan yang terus mengalir meskipun sudah tidak bekerja. Artinya uang yang bekerja untuk kita, bukan kita yang bekerja untuk uang.

Apakah sahabat tahu tentang kisah hidupnya?

Tengah malam, danau Michigan , 1927
Pada suatu malam musim dingin yang gelap, seorang pria berdiri di pinggir danau Michigan yang bersiap-siap untuk meloncat ke dalam air yang dingin. Pria ini menganggap dirinya telah gagal total. Dia dikeluarkan dari harvard dua kali. Dia telah kehilangan banyak pekerjaan dan bayi perempuannya meninggal dunia lantaran penyakit yang sangat mengerikan. Dia benar-benar merasa menderita  sehingga dia berfikir mengakhiri hidupnya dengan cara menenggelamkan dirinya di dalam air yang sedingin es itu.

Sebelum dia melompat ke dalam danau, dia berhenti untuk mengenang hidupnya. Tiba-iba dia tersadar dengan hidupnya dahulu yang kaya dengan pengalaman dan pengetahuan. Ia mendapati pertanyaan di dalam hatinya.

“Bagaimana jika aku memanfaatkan segudang informasi untuk membantu orang lain? Apa salahnya aku mencoba? Jika aku tidak berhasil, toh aku masih bisa melompat ke danau ini.”

Dia mencoba untuk memandang hidupnya secara berbeda. Dia menyebutnya sebagai eksperimen “menghidupkan dunia.” dia bertekad untuk mempelajari setiap aspek dalam kehidupannya dan berjanji untuk mengabdi kepada umat manusia.

Apakah sahabat tahu apa yang terjadi?

Eksperimennya melahirkan prestasi besar di abad kedua puluh. Selama hidupnya setelah ia tidak mengakhiri hidupnya dengan melompat ke danau michigan. Dia memiliki 27 hak paten,  menerima 47 gelar kehormatan, menulis lebih dari dua puluh buku dan dikenal sebagai seorang penyair, pendidik, insinyur, ahli matematika, seniman dan dia dipanggil leonardo da vinci masa kini.

Dan apakah sahabat tahu?

Bahwa semua itu karena cara berfikir untuk membulatkan tekad memulai upaya dari saat ini, yang dia buat pada tahun tengah malam 1927 di pinggir danau michigan yang dingin.  

Kita tidak akan menemukan masa depan, tanpa adanya suatu yang diabadikan sebagai perlakuan saat ini pada diri sendiri. Kita tidak akan terlalu berharap lebih pada masa depan jika pada masa kini kita tidak juga berusaha lebih untuk kebaikan hidup sekarang.

Bukankah sahabat tahu?

Untuk menyadari nilai satu tahun, tanyalah kepada seorang anak yang gagal naik kelas.
Untuk menyadari nilai satu bulan, tanyalah kepada ibu yang melahirkan bayi prematur.
Untuk menyadari nilai satu minggu, tanyalah kepada editor koran migguan.
Untuk menyadari nilai satu jam, tanyalah kepada sepasang kekasih yang sedang menunggu untuk bertemu.
Untuk menyadari nilai satu menit, tanyalah kepada seseorang yang ketinggalan kereta api.
Untuk menyadari nilai satu detik, tanyalah kepada seseorang yang baru saja terhindar dari kecelakaan.
Untuk menyadari nilai mili detik, tanyalah kepada seseorang yang memenangi medali perak pada olimpiade.

  

- Diatas Langit Masih Ada Langit -





Suatu waktu saya terdiam di dalam sebuah kamar kecil yang berukuran 3X3 meter. Saya mencoa untuk mencari bacaan yang harus saya baca hari itu. Melihat buku yang begitu banyak membuat mata saya mencari-cari bacaan yang terbaik untuk hari itu. Didalam pencarian saya mencoba merekah-rekah satu demi satu buku yang saya lihat. Memang semua buku yang ada di dalam rak buku saya kebanyakan adalah buku motivasi semua. Sehingga sangat menyulitkan saya untuk membaca yang sesuai.

Ada buku yang menarik judulnya change your life with NLP, kemudian judul buku sukses itu hak anda lho!, menjemput risalahMu, catatan inspirasi nasuha ahmad, unleash your other 90% dan banyak lagi. Apakah sahabat akan merasakan kekesalan yang sangat mendalam kalau belum menemukan sesuatu yang pas untuk pilih? Saya rasa mungkin ia yah?

Anehnya saya terpukau pada satu makalah yang tidak tahu kenapa makalah itu ada di dalam kamar saya yang berukuran 3X3 meter. Apakah ini hanya kebetulan apakah memang ada maksud lain? Saya coba membaca bagian halaman awal makalah. Ternyata itu makalah sudah diseminarkan pada beberapa waktu yang lalu.

Pada bagian kata pengantar saya coba membacanya kemudian saya berfikir, ini orang yang menulisnya adalah orang yang sangat religius sekali dan penuh dengan kerendahhatian. Sungguh pribadi yang sangat dermawan sekali. Dan saya melihat orang ini ialah mahasiswa yang sangat cerdas sekali. Ya, cerdas dalam memaknai arti dari kehidupan yang sebenarnya. Bisa dibilang ahlul hikmah yah? (ahli memaknai suatu kejadian).

Saya terpukau dengan kalimat sederhananya, kalimat itu bertutur.

“Diatas langit masih ada langit” dimana maknanya ialah “di dunia ini tak ada satupun yang sempurna, setiap yang terbaik akan ada yang lebih baik lagi.”

Kata-kata yang telah ditulisnya sungguh bukan sesuatu yang sederhana dampaknya, pasti ada sesuatu yang tersimpan sangat istimewa di dalam jiwanya. Mungkin sahabat mau menjelaskan kepada saya akan kebaikan dan makna dari kata-kata itu?

Muda-mudahan saya menemukan sesuatu yang bermakna kembali untuk bisa selalu berbagi dengan sahabat-sahabat semua. Meskipun hidup tak semudah kata-kata tapi sesungguhnya kata-kata itu terlahir dari kehidupan. Ya, kehidupan yang melahirkan kata-kata. Kalau saja tidak ada kehidupan di dunia ini apakah akan ada kata-kata dari kitab suci yang turun ke bumi. Saya fikir sahabat sependapat dengan saya mengenai hal ini.

Semoga kekuatan yang Allah berikan didalam hidup kita senantiasa terus bertambah. Guna terus melanjutkan langkah-langkah kebaikan kita. Aamiin.
Sederhana tapi bijaksana. Luarrbiasa! 
Semoga bermanfaat J!!!
             

- Dua Hal Saja -



Semoga hari ini kita dalam keadaan sehat, semangat dan dahsyat. Karena apa? Kita tidak akan bersegera sekali menuju tahapan-tahapan pada pencapaian impian hidup kita kalau kita tidak menyehatkan diri, menyemangatkan diri dan mendahsyatkan diri kita seperti kekuatan angin topan yang meluluh lantahkan yang ada di sekitarnya. Dan saya fikir kekuatan yang dahsyat angin topan itu ibarat diri kita yang meluluhlantahkan kemalasan kita, keragu-raguan kita dan kurang yakinnya kita pada kesuksesan yang memihak kepada kita.

Bolehkan yah, saya menanyakan dua hal saja kepada sahabat-sahabat semua? Pertanyaannya yaitu:

"Seberapa besarkah pentingnya kehidupan bagi Anda? 
Dan seberapa besarkah pentingnya Anda bagi kehidupan?"

Pasti yah? Saya tidak mengetahui jawabannya dari sahabat-sahabat semua. Karena pertanyaan ini sangat khusus sekali untuk sahabat. Bukankah begitu? Saya sangat berharap sekali kepada sahabat untuk menjawabnya. Bukan dimaksudkan untuk diberikan kepada saya yah, tapi untuk diri sahabat masing-masing.  Kita tidak akan tahu seperti apa jadinya kita kalau tidak ada pertanyaan yang harus dijawab untuk kebaikan-kebaikan hidup kita. Masih sangat banyak yang harus kita lakukan untuk kabaikan hidup ini. Benarkan yah? Maka kalau bukan dimulai dari sekarang mau kapan lagi kita akan melakukan kebaikan-kebaikan. Sungguh, kedua pertanyaan itu sangat penting sekali untuk kita semua. Mudah-mudahan ini menjadi salah satu upaya untuk meraih kebaikan-kebaikan bagi kita semua. Terutama kebaikan untuk sahabat. Itu yang paling penting bagi saya. Aamiin.

Saya pun merasa pengen berbagi satu hal yang sangat baik untuk kehidupan kita hari ini. Saya dapatkan ini dari salah satu motivator yang sangat dahsyat luarbiasa. “Belajarlah untuk hal-hal yang penting dalam kehidupan ini.” Kalau kekayaan itu penting lalu mengapa kita tidak belajar bagaimana menjadi kaya dan ingat yah kekayaan bukan hanya uang, tapi semua dari kita sangat menginginkan uang toh. Kalau ilmu itu penting, lalu mengapa kita tidak menyibukkan diri untuk terus belajar. Cukup lakukan hal-hal yang penting untuk kehidupan kita, baik untuk hari ini dan masa yang akan datang. Anda siap? Harus siap!

Saya kira itu saja yang dapat saya utarakan untuk satu hal yang penting ini. Baik sahabat, semoga kita segera ditemukan oleh kemapanan yah? Ya, kemapanan yang mensejahterakan, yang mencemerlangkan, dan yang membahagiakan. Aamiin.

Semoga bermanfaat....Salam SUKSES, MUDA BAHAGIA!

- Tentang Fikiran -



Ini yang dimaksud dengan kehidupan, tak seorangpun tahu apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Akan tetapi, setiap orang akan mengetahui apa yang akan dilakukannya pada masa yang akan datang. Tak peduli seberapa kecil harapannya tapi pasti ia memiliki sepercik tulisan atau gambaran megenai sesuatu yang akan dilakukannya nanti. Kita tidak perlu mengkhawatirkan, apakah yang telah kita utarakan menjadi kenyataan atau tidak. Karena yang paling penting ialah kita mau merencanakan kehidupan kita. Apakah ini mustahil untuk diwujudkan? Tolong, jangan fiirkan tentang itu.

Fikiran kita senantiasa membenarkan apa yang kita katakan. Kita cukup memikirkan yang mungkin saja dulu, fikiran kita selalu menerima apa yang kita utarakan. Dan di dalam fikiran kita, apa yang kita katakan itu benar. Apakah kita bisa atau tidak bisa melakukannya maka fikiran kita akan membenarkannya. Jika kita mencoba mengarahkan fikiran kita bahwa kita bisa melakukan apa yang telah kita rencanakan maka jawaban dari fikiran kita adalah bisa melakukan. Namun, jika sebaliknya maka jawaban dari fikiran kita adalah tidak bisa. Apakah kita tahu dampak dari semua yang kita fikirkan? Benar, yaitu berdampak pada nasib hidup kita. Kalau kita sering berfikiran baik, insya Allah nasib kita juga baik. Tapi kalau sebaliknya kita akan bernasib sebaliknya. Betul.

Saya benar-benar tidak tahu apa yang sedang Anda fikirkan. Tapi saya harus benar-benar tahu bahwa Anda sedang berfikiran baik kepada saya dan juga kepada semua orang dan juga kepada kehidupan ini. Bukankah begitu? Pastikan yah kita berfikiran baik. Okey! Okelah kalau begitu. Baiknya ialah saya ingin selalu mengajak Anda untuk berfikiran baik. Apapun keadaan Anda sekarang. Apakah Anda sedang digalaukan oleh lamaran pekerjaan Anda yang ditolak, tidak jadi menikah bulan ini, atau impian hidup yang tak kunjung menemui keberhasilan. Tak apalah, bukankah itu baik untuk kehidupan kita? Iyah kan! Apapun itu, semoga ini bertanda baik untuk kita semua.

Sekarang coba Anda fikirkan apa yang paling Anda fikirkan. Istri yang cantikkah? Suami yang gantengkah? Rumah yang baguskah? Kendaraan yang amankah? Atau yang lainnya. Silahkan Anda fikirkan yang berhubungan dengan nasib baik hidup Anda. Ya, Cuma berfikir saja kok. Mudah bukan? Terus fikirkan apa yang ingin menjadi kenangan terbaik dalam hidup Anda. Pastikan ini merupakan hal yang paling Anda inginkan dalam hidup ini. Ya, Anda benar-benar sangat menginginkannya. Silahkan saja, Anda berimajinasi sesuka Anda, semau Anda dan sebebas-bebasnya fikiran Anda.

Setelah Anda sudah memikirkan hal yang baik untuk hidup Anda, selanjutnya ialah Anda tuliskan itu semua. Tulis dimanapun yang bisa dijangkau oleh Anda nanti. Tapi Anda harus menuliskannya pada tempat yang baik. Entah itu dikertas, komputer ataupun di handphone Anda. Silahkan Anda memulai mencatat apa yang sudah Anda fikirkan dalam fikiran baik Anda itu. Okey, sudah dicatat?

Saya ingin mengajak Anda untuk membacakan kembali yang sudah Anda tulis. Ya, Anda membacakannya. Cukup membacakannya saja. Sudah? Berikutnya ialah Anda menyimpannya baik-baik apa yang sudah Anda tulis. Simpan baik-baik tulisan Anda yah? Simpan saja pokoknya. Simpan di tempat yang paling baik. Okey!
Baik, Anda sudah melakukannya dengan sangat luarbiasa. Ya, seperti seorang panglima perang yang memimpin pasukannya dengan semangat yang menggebu-gebu. Saya ucapkan terimakasih banyak kepada Anda yang sudah membantu banyak hal. Semoga apa yang telah Anda lakukan menjadi kebaikan-kebaikan yang menginspirasi banyak orang untuk melakukan hal yang sama seperti Anda. Aamiin.

Catat ini yah, tolong simpan tulisan itu dan silahkan Anda membukannya kembali pada waktu lima tahun yang akan datang. Ya, lima tahun yang akan datang. Sekarang bulan februari tahun 2013, berarti nanti Anda membukannya pada bulan yang sama yaitu bulan februari tahun 2018. Bisa! Mudah bukan? Ingat, Anda membukannya pada tahun 2018. Sekarang, usia Anda menginjak pada tahun ke 17, 18, 19, 20 atau berapa? Ingat yah, ini tentang fikiran Anda yang menentukan nasib hidup Anda. Sebagai catatan, kita tetapkan yah bahwa kita menanggalkan tulisan ini pada tanggal 23 februari 2013, berarti nanti kita akan membukannya pada tanggal 23 februari 2018. Siap kan?

Saya cukupkan sampai disini saja yah, insya Allah kita ketemu lagi pada pembahasan ini di tahun 2018 pada bulan februari dan kita bersama-sama membuka kembali apa yang kita fikirkan dengan baik hari ini. Semoga kita senantiasa dilindungi oleh Allah dalam bingkai kebaikan.  

SALAM SUKSES, MUDA BAHAGIA!!!


- Di Dalam Hidup Ini -


Pada suatu waktu saya merasa sangat lemah sekali menjalani hidup ini, serasa dunia mau runtuh. Ditambah dengan suasana langit yang mendung menjadikan hari itu merupakan hari yang sangat pas sekali untuk menggambarkan suasana hati saya. Fikir saya waktu itu. Hampir-hampir di dalam fikiran saya selalu menanyakan hal yang sama terhadap yang sudah terjadi. Mengapa hidupku seperti ini? Ya, sinar terang sepertinya tidak bisa masuk lantaran jiwa saya yang tertutupi oleh hentangan debu hitam pekat.

Apakah Anda juga pernah merasakan hal seperti ini? Apa reaksi Anda waktu itu? Saya fikir reaksi kita akan sama yah? Kita kadang mencoba mengeluh kepada Allah, Tuhan kita tapi mau bagaimana lagi ini sudah terjadi mau diapakan lagi. Seperti nasi yang sudah jadi bubur kata orang bilang. Tapi saya berfikir kembali, bagaimana kalau nasi yang sudah jadi bubur itu saya beri kecap plus ayam bawang dan dikasih kerupuk udang. Pasti rasanya lebih enak daripada hanya sekedar nasi bubur? Apalagi dikasih irisan ati ampela, wah rasanya lebih nikmat lagi ini. Fikir saya sambil membayangkan saya yang sering makan bubur ayam pakai ati ampela. Hehe..

Setiap dari masalah yang bertamu ke kita biasanya ada dua tipe, tipe yang pertama ialah masalah yang sama dan yang kedua ialah masalah yang berbeda. Tipe masalah yang pertama sering kita jumpai bahkan ini yang sering terjadi jika kita tetap bertahan tidak berusaha mengupayakan perlakukan yang lebih baik. Karena tipe masalah ini cenderung untuk mengetes kembali pelajaran yang belum lulus. Artinya kalau dalam bahasa mata pelajaran belum mencapai nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), berarti kita diberitahu untuk belajar kembali sampai kita mencapai nilai KKM. Halnya dengan masalah kita akan demikian, kita akan diuji masalah yang sama bukan karena kita tidak mampu tapi kita dituntut untuk mampu. Sehingga pada masalah yang sama berikutnya kita menghadapinya dengan cara berfikir yang beda yang lebih bisa. Ya, kita akan bisa menyelesaikannya. Contoh kecilnya ialah, saat kita masih SD kelas 1. Ada tugas yang diberikan oleh guru kita berupa tugas matematika tentang penjumlahan. 2+1+3-4-0-2 = ? Coba kita menengok sejenak pada masa kecil kita. Soal itu terasa rumit sekali, ya kita berfikir-fikir dengan penuh imajinasi. Makanan apa ini kok kaya bebek, kaya jagung bakar, kaya garpu, kaya hidung, kaya telor, dan kaya kaya lainnya. Sungguh terihat kasihan yah diri kita itu, sebenarnya ini mudah bukan? Tapi fikiran kita masih fikiran anak kelas 1 SD. Beda dengan sekarang toh? Sekarang kita menyelesaikannya dengan mudah, mungkin sambil menutup mata yah menjawabnya? Hehe.. Dari contoh sederhana ini membuktikan bahwa kemampuan kita yang harus ditingkatkan untuk menyelesaikan masalah-masalah. Bukan berprilaku yang sebaliknya, mencerca masalah bahkan menghardiknya. Jadi bukan besarnya masalah yang menjadi penghalang hidup kita yah akan tetapi kemampuan kita yang belum cukup untuk menyelesaikannya.

Tipe masalah yang kedua ialah masalah yang baru. Bukan masalah yang sama, pada tipe ini masalah yang bertamu kepada kita dengan wajah yang baru. Mungkin wajahnya lebih tampan atau lebih cantik dari yang sebelumnya. Tapi mungkin akan bermakna lain pada sorotan mata yang sama. Kita yang dihadapkan pada golongan masalah yang baru mungkin akan terlihat berbinar-binar, karena kita sudah diajarkan bahwa masalah bukan terletak pada besarnya tapi terletak pada kemampuan kita. Masalah bagi yang mampunya cuma semiliar maka masalahnya pun akan berkutat pada satu miliar, dan bagi orang yang kemampuanya triliunan maka masalahnya pun berkeliaran pada sekitar triliunan. Maksudnya? Ya, maksudnya masalah dilihat dari kapasitas diri kita. Pada tipe masalah yang pertama betumpu pada sebuah pmberitahuan untuk memampukan diri. Tipe masalah yang kedua bertumpu pada penyesuaian masalah terhadap kapasitas diri kita. Kalau kita sering mengasah kemampuan diri maka masalah yang datang akan terlihat sulit diselesaikan bagi pandangan orang lain yang dalam pandangan kita ini merupakan masalah yang bisa diselesaikan.

Kita kembali lagi yah pada bahasan mengenai nasi yang sudah jadi bubur pakai ati ampela. Hehe..
Waktu itu saya berfikir pesimis banget, kaya mau perang tapi saya tidak bawa senjata apa-apa. Ya, bukan main penatnya fikiran ini dan resahnya jiwa ini. Pagi-pagi sudah dihidangkan dengan masalah yang lezat yah? 

Terdiam sejenak, lalu saya menuliskan beberapa barang belanjaan yan harus dibeli. Sebenarnya hari itu saya sudah memberikan catatan belanja dagangan kepada karyawan saya untuk menggantikan saya belanja. Tapi saya coba ke pasar sendiri. Ya, ngitung-ngitung menyegarkan fikiran saya yang lagi penat.

Dengan ditemani sama dua kaki saya, saya berjalan menuju pasar gerlong. Eits ketahuan deh? Ya, sambil menikmati pemandangan asrih di perumahan KPAD membuat fikiran saya terasa dimasuki angin yang datangnya dari surga. Hehe.. soalnya, rasanya sangat segar sekali. Sampai sekarang bayangan itu masih sangat terasa banget. Ya sambil menulis ini pun sangat terasa bagaimana perasaan saya waktu itu.

Kurang lebih 15 menit saya sampai di temapt yang saya tuju. Saya melihat orang tua. Wanita dua dan laki-laki satu sambil melantunkan sholawat nabi menyusuri tengah-tengah gang pasar. Anda tahu? Bahwa kedua wanita itu tunanetra, dengan ditemani sama lelaki dibelakangnya. ALLAHUAKBAR!!! Hati saya teriak dengan kalimat itu. Saya tidak habis fikir dengan apa yang mereka upayakan untuk hidupnya. Mereka tidak mengeluhkan semua yang sudah diterima dari Allah, mereka tetap berusaha untuk mencari penghidupan. 

Kemudian saya menyusuri jalan yang lain. Saya melihat seorang wanita yang usianya kurang lebih mencapai 60 tahun. Ya, kulitnya yang keriput tapi jiwanya yang masih terlihat masih sangat muda. Wanita berumur 60an itu menjajakkan dagangannya dengan wajah yang nampak berseri-seri. Entah mengapa Allah mengirimkan saya untuk berada di sini di pasar gerlong. Ini tanda saya diberitahu untuk lebih bijak lagi menghadapi setiap kenyataan hidup ini. Saya fikir hari itu merupakan tangisan yang memberikan senyuman pada hati saya. Melihat kedua wanita yang tunanetra dan nenek berusia 60an yang menunjukkan jiwanya dengan baik. Mereka tidak melihat keadaan yang menimpanya tapi apa yang bisa dilakukannya.

Gumpalan air yang menutupi  lensa mata saya tak kunjung mencair, sampai-sampai pasar itu terlihat bercahaya. Ini bagian hidupku yang sangat penting. Ya, penting sekali sampai saya harus menuliskannya untuk semua sahabat-sahabat terbaikku. Kita sama-sama untuk belajar dari siapapun yang ada dalam hidup kita. Siapapun dia, pasti ada titik istimewa yang dapat diambil pelajarannya. Kita masih sangat muda bukan? Saya fikir Anda juga setuju yah bahwa belajar itu sangat penting.

Setelah semua barang belanjaan saya beli, kemudian saya menuliskan satu kalimat di catatan belanjaan untuk hari itu.

“Kalau di dalam jiwa kita terasa rapuh, cobalah untuk menengok jiwa yang lain yang hidupnya kurang beruntung daripada jiwa kita.”

Kita akan terus mengeluh pada setiap masalah yang menimpa kalau kita tidak dibandingkan dengan yang lebih mendalam masalahnya daripada kita. Sesuatu akan terasa penting meskipun itu kecil tapi ia menyinari hati kita dengan cahaya Ilahi. Kecil, tapi dampak untuk hidup kita tidak biasa dan tidak sederhana dan tidak juga kecil. Labih dari biasa.

Tidak ada masalah yang kecil ataupun besar melainkan karena kemampuan kita yang belum mencukupi. Tidak ada masalah yang tidak memberikan pelajaran penting untuk hidup kita yeng lebih baik. Semua yang menimpa kita adalah ditunjukkan untuk menaikan derajat kita dihadapan-Nya.

Baik, sahabat-sahabat terbaikku. Semoga apa yang menjadi pelajaran dalam hidup kita memberikan kenaikan pada derajat hidup kita, yang diberkahi sama Allah dan yang dirahmati oleh Allah. Aamiin.