Suatu hari tampak pemuda di pinggir danau termenung. Sembari bercermin melihat raut wajahnya dalam beningnya air danau, ia melontarkan sebuah kata-kata. "Aneh, dunia yang begitu luasnya tak seorangpun yang peduli dengan nasibku. Ayah beserta ibuku tiada, telah lama ia pergi meninggalkanku seorang diri. Hai air! (tuturnya) apakah Tuhan itu adil? Kalau adil kenapa Tuhan tega membiarkan aku seperti ini. Tak ber...orangtua, tak berharta, tak seorangpun peduli dengan badanku ini." Tak ada habisnya ia mengutarakan nasib hidupnya hari itu. (lanjutkan)
"Bagiku alangkah lebih baik aku tenggelamkan badan ini ke danau supaya ada yang peduli denganku. (apa yang terjadi sahabat?)
Demmm! Kurang lebih suara itu terdengar. Tapi bukan suara bom atom lho sahabat.
Ternyata ia nekat juga terjun ke danau yah? Ayo siapa yang mau nolongin kasihan tuh, hehe..
"Tolong...tolong... tolong...tolong... tololong!!” (to be continued)..
Sudah tahu gak bisa berenang nekat juga nyemplung ke danau yah! Hehe...
Nampaknya ia benar-benar akan kehabisan oksigen, tak kuat lagi menahan air yang membasahi kerongkongannya...
Pak tua yang tengah mencari kayu bakar tiba-tiba tersontak dengan suara jeritan itu, “suara apakah disana...sepertinya ada yang minta tolong...apakah ini hanya perasaan saya saja..”
“Tolong...tolong...tolong...tolong aku...” suara itu terdengar...
“Benar ini ada yang meminta tolong...terdengar dari sisi danau...” Pak tua yakin dengan suara minta tolong itu...
Tidak jauh dari danau pak tua pun mempercepat langkahnya...
“Masya Allah...anak muda...” ia langsung terjun ke danau menyelamatkan pemuda itu..
Setelah berhasil dibawa ke sisi danau anak muda itu tidak bersua lagi...
“Nak...nak...nak...bangun nak...bangun nak...!”
Kakek tua itu kemudian menekan perutnya, alhamdulillah air di dalam perutnya keluar...pemuda pun terbangun...
“Apa yang terjadi dengan ku!” tutur pemuda...
“Alhamdulillah akhirnya kau masih hidup anak muda...” dengan perasaan senang dalam sanubari kakek...
“Tadi apa yang terjadi dengan saya kek?” keduakalinya pemuda melontarkan pertanyaan (aneh juga yah, nyemplung sendiri ko tanya sama kakek, hihi..)
“Minum dulu anak muda...”
“Tadi kakek mendengar teriakan minta tolong dari sisi danau, enam kali suara itu terdengar...syukurlah pekerjaan kakek mencari kayu dihutan ini...bisa menyelamatkan anak muda dari kematian...inilah perantara pertolongan Allah kepada kakek untukmu nak”
“Terimakasih kek atas pertolongannya” sembari meneteskan air mata pemuda itu..
“Terimakasihlah kepada Allah nak karena Allah masih memberikan kamu umur serta peduli dengan kamu, kalu saja Allah tidak peduli dengan kamu langkah kaki kakek tidak akan tergerak kearah sini...siapa namamu nak?”..kata kakek..
“Nama saya arif nur hidayah...kek”
“nama yang sangat bagus, dimana kedua orangtuamu nak?” tanya kakek kepada anak muda...
“ayah dan ibu saya sudah lama meninggal kek sejak saya berumur sepuluh tahun”
“Innalillah...sekarang kamu tinggal dengan siapa nak?” tanya lagi kakek..
“saya tinggal seorang diri kek, setiap hari saya tidur dimanapun saya tuju tidak mengetahui arah sebenarnya hidup sesungguhnya..pada akhirnya saya terjun ke danau untuk mengakhiri hidup saya kek...karena tidak ada yang peduli lagi dengan nasib saya” air matanya berlinang dalam kelopak mata pemuda...
“sabar ya nak inilah ujian untukmu...ada hikmah dibalik ujianmu hari ini..sesungguhnya Allah masih peduli denganmu nak...buktinya Allah menggerakan kakek untuk menolongmu kalau Allah tidak peduli dengan kamu kakek tidak akan ada disni tidak seorangpun menolongmu nak...itulah jika Tuhan tidak menolongmu...ingat na, Tuhan senantiasa menolong hamba-Nya ketika ia meminta pertolongan...dari teriakan minta tolongmu mengisyaratkan Tuhan mendengar pintamu anak muda...
sekarang kamu boleh tinggal dengan kakek menemani kakek dirumah sederhana sampai akhir hayat kakek...bersediakah anak muda” pinta kakek..
“baiklah kek saya mau”
Akhir cerita kakek mengangkat pemuda itu menjadi anak angkatnya, mereka hidup rukun penuh dengan kebahagiaan serta kesejahteraan...
Nah, apa hikmah dibalik cerita tadi sahabat?