Dunia berbeda dari suatu pemahaman. Seperti
hitam dan putih, berani dan takut. Maka bagi seorang jiwa ketepatan dalam rasa
dan harapan adalah kunci untuk memahami semua perbedaan. Pernah kuberbisik pada
seorang Dara yang kini tengah memilu dengan kehidupannya, "Semoga Tuhan
mencairkan kekeluanmu. Dan tetaplah engkau memahami semua ini sebagai jalan
kesejatian."
"Jangan membatasi pengertianmu tentang
dunia. Jalan, hidup itu tentang jalanmu yang selalu ingin terfahami. Dalam
rasa, dan terka tak berkesudahan. Jika kesejatian cinta engkau ingin dan sangat
ingin terengkuh. Tiada lain dalam pengertaianmu dahulu."
"Kemudian yang musti dilalui adalah
pengertian dan harapan. Kujuga pernah bertanya itu pada jiwa yang lain. Sebagai
jawaban keduanya saling mengikat." Nikmatilah kehidupanmu dan biarkan
langkahmu berjalan jauh di luasnya semeseta. Engkau tahu bukan, alam ini maha
luas. Jika engkau menyempitkan hidupmu, sama sahaja kehidupanmu kan mengerdil.
Jangan membonsai diri. Bebaslah di alam Tuhan.
Luapkan, coba luapkan rasamu paling rindu
itu pada nyanyian jiwa yang selalu mendedangkan harapan. Ya, karena kan
meneguhkanmu dikala goyah, mengokohkanmu dikala rapuh, dan meluaskan hatimu
dikala engkau terhimpit. Sekali saja, luapkan kembali rasamu paling rindu.
Tak perlu menangis, Tuhan lebih tahu yang
engkau mahu. Tak perlu juga bersedih, karena Tuhan lebih tahu bahagiamu. Saat
engkau tak mengerti dengan semua yang terjadi.
Heningkan sejenak hati dan pikiranmu. Segera kemudian kan engkau
memahami hakikat dibalik semuanya. Sebut saja, rahasia dibalik rahasia. Namun
sering kusebut kebijaksanaan diatas kebijaksanaan.
Menguraikan disini pada pagi yang hening.
Dan telah kujelaskan. Meskipun tak seberapa. Tetapi semoga Tuhan menghendaki
jalan kita untuk bersama. Seperti nahkoda berlayar diluasnya lautan. Ingatlah
senantiasa, ini tentang pengertian dan
harapan. Perjalanan mula kehidupan manusia. Setelah itu......