Affiliate Program ”Get Money from your Website”

Syukuri atas qodo dan qodar-Nya

Kita tahu bahwa ketetapan/takdir telah direncanakan oleh-Nya. Sebagai salah satu pembuktian kita selaku hamba-Nya. Imankah kita kepada qodo dan qodar-Nya? Seperti itulah cara Allah mengetahui kadar keimanan kita. 

Tidak jarang orang yang kadang mengeluh dengan kejadian buruk yang menimpanya. Secara tidak langsung sebenarnya kita sedang diukur kadar keimananya. Termasuk orang-orang bersyukur atau tidakkah kita. Bersyukur atas ketetapan-Nya. Karena apa yang telah ditetapkan itulah yang terbaik buat kita.

Saya juga kadang tidak menerima dengan kejadian tidak baik yang menerpa. Namun dengan tiba-tiba pertanyaan dalam hati muncul, "masih berimankah diriku kepada-Nya, lalu mengapa aku tidak menerima ketetapan-Nya" itulah yang menegur jiwa ini. Akhirnya saya sadar, semua yang terjadi pada diri saya ini semata-mata untuk mengetahui dan mengukur kadar keimanan saya. 

Setidaknya ketika musibah menimpa kita ada beberapa hikmah yang dapat dijadikan koreksi untuk kehidupan kita. Contoh saja ketika kita dapat nilai D pada matakuliah. Dengan sontak kita pasti tercengang mengetahui hal itu. Tapi ketika kita memahami bahwa itu merupakan bagian dari qodo dan qodar-Nya kita dapat merasakan pelajaran.

- Ini karena saya belajarnya tidak fokus.
- Selalu mengabaikan proses.
- Tidak sungguh-sungguh menerima materi.
- Kuliahnya tidak semangat.
- Belum menguasai materi yang diajarkan.
- Ilmu yang saya dapatkan tidak pernah diamalkan.
- Kita jauh dengan Allah.

Nah dari koreksi tersebut kita tahu faktor-faktor yang mempengaruhi nilai kita anjlok. Dari hal tersebut kita tahu upaya dimasa mendatang agar kejadian itu terjadi lagi. 

Semoga terpaan yang kita terima atas qodo dan qodarnya menjadikan kita sebagai hamba terbaik di sisi-Nya. Dan kita selalu berusaha untuk mengoreksi diri sebagai cerminan atas usaha kita.

Semoga bermanfaat^_^

- Bersabarlah -

Mungkin sampai hari ini cacian, hinaan yang keluar dari tutur orang lain masih bertamu kepada kita. Alasannya karena kita dianggap sebagai pribadi yang sama sekali dimata mereka adalah manusia yang tidak tahu diri. Dianggap menyusahkan orang lain dan lain sebagainya. Yah, sama sekali tidak ada titik baik secuilpun kepada kita.



Dari cercaan dan hinaan, setidaknya kita telah belajar. Belajar untuk saling memahami karakter orang lain. Sehingga ketika kita tahu karakter yang sebenarnya dari orang yang tidak ada habisnya mencaci kita. Kita bisa menilai, oh si dia karakternya seperti ini. 



Dari hal tersebut kita juga dapat mengambil beberapa hikmah. Yang mungkin ini sangat bermanfaat untuk kehidupan kita kelak. Terutama saat kita berumah tangga. Karena tidak akan habisnya kritikan, cercaan dan hinaan mampir di telinga kita. Memang riskan sih, namun ini bisa dijadikan cerminan sekaligus wadah pemupuk kesabaran untuk keluarga kita.



Dan ketika hinaan dan cercaan tersebut tidak juga puas menerpa. Ingat saja, "BERSABARLAH" ini adalah yang terbaik untuk mu. Tidak ada orang besar menjadi besar tanpa cercaan. Sebagian besar dari mereka ialah menjadi orang terbaik yang bermanfaat untuk dunia ini. Kalau saja mereka tidak bersikap sabar. Tidak akan mereka menjalani hidup ini penuh dengan keyakinan karena kuasa-Nya. 



Terpenting bagi kita ialah senantiasa memandang baik akan hal itu. Ya sekalipun sangat menyakitkan. Sesungguhnya kita diberikan kesempatan oleh Allah agar terus mengingat-Nya. "ya Allah berikanlah kesabaran dan ketabahan dalam jiwa ini, tanpa pertolongan dari Mu hamba tak mungkin sanggup menerima semua ini. Jadikanlah hamba sebagai orang-orang yang terbaik di sisi Mu."



Jadi mulai dari sekarang kita terapkan mind set positive and fell positive. Supaya kita tidak berlaku kasar ketika orang lain kasar kepada kita. Tidak membalas cacian dengan cacian. Hinaan dengan hinaan. Dan kita pun senantiasa berlamah lembut serta bertutur santun kepada siapapun.



Bersabarlah!

Selamat Tinggal Masa Lalua

Kini aku melangkah..

Menapaki jalan hidup baru..

Penuh harap menggelora..

Siap hadapi bentangan aral..

Tanpa sesekali aku sesali..

...

Aku yakin harap pada Mu..

Menuntun jiwa ini lalui asa..

Yang terpatri dalam jiwa ini..

...

Teriring akan doa pada Mu..

Tidak lagi aku meragu..

Karna Engkau tak akan mengingkari janji..

...



Hari ini jua aku ucapkan..

Pada hari yang setia temani hidupku..

Pada bulan yang setia menerangi kegelapan..

Pada mentari yang setia percikan cahyanya tuk hidupku..

Dan terimakasih tuk semua..

...

Aku sambut..

Kebahagiaan..

... 

Langkah kaki ini terus aku ayunkan..

Hantarkan aku bertemu asa..

...

Tangan ini..

Siap goreskan tinta keemasan..

Ukir karya penuh makna..

...

Badan ini..

Siap emban azzam tertanam..

Hingga tertuai jiwa berharga..

...

Ucapkan lagi..

Selamat tinggal masa lalu..

Aku sambut masa baru..

...