Hidup merupakan anugerah yang tidak setiap insan dapat merasakannya. Ada yang hidup hanya bertahan pada usia balita dan remaja. Saya teringat, sahabat saya yang baru lulus sma telah kembali kepada-Nya. Kemarin teman seperjuangan telah menemui panggilan-Nya. Tidak semua insan yang telah ada dalam genggaman-Nya hidup sampai batas yang ditentukan-Nya. Sekarang ataupun nanti pasti ajal menemui kehidupan kita. Betul?
Lalu apakah kita tidak mencoba menghargai lagi untuk memuliakan hidup. Tidakkah terfikirkan dengan karunia hidup ini. Sehingga hidup berjalan terlewati tanpa makna, tidak ada sesuatu pun yang dapat mengharumkan hidup kita. Mengabaikan setiap pelajaran, mengurungkan diri bertahan dalam keputusasaan. Atau ada rencana mau mengakhiri hidup? Jangan yah belum nikah nanti aja bunuh dirinya. Hehe
Kadang bahkan sering diantara kita yang merumitkan hidup ini. Menggrutuinya, mencercanya dan mengutuknya. Hal itu dilakukannya ketika merasakan kehebatan ketidakmampuan diri menyelesaikan masalahnya. Hidupnya merasa tidak berharga lagi, tidak ada harapan lagi dan lain-lain yang berhubungan dengan penderitaan hidupanya.
Well, hidup itu sederhana. Semua orang dapat memandangnya demikian jika memandang penderitaan hidupnya sebagai bagian yang melejitkan kemampuan luarbiasanya. Tidak memandang pada hal-hal yang mencederai hati dan perasaannya. Ingat, kita kadang tidak suka pada keberhasilan orang lain karena kita sering memandang ia jauh lebih hebat daripada kita. Sebenarnya itu hanya perbedaan hasil yang lebih dari orang lain. Maka untuk memandang hidup itu sederhana perhatikanlah sebuah perbedaan hasil adalah karena prosesnya yang berbeda, cara pandangnya yang berbeda, dan sikap yang berbeda antara kita dan orang lain. Kemudian perlu juga tanamkan sikap yang berorientasi pada pembelajaran diri. Ketika salah itu kewajaran kita, karena oleh Tuhan kita hanya dituntut berupaya. Bukan untuk hasil. Masalah hasil bagaimana kita mengupayakannya.
Keputusan terbijak untuk memandang kehidupan itu sederhana. Sikapilah yang kecil sebagai yang kecil, lalu upayakanlah. Sikapilah yang besar sebagai yang besar. Lalu berupayah dengan besar. Posisikan setiap masalah kehidupan berada pada tempatnya. Lalu perhatikan apa yang terjadi...ehm gayanya kaya Pa Mario Teguh...hehe Maaf lebay.com
Pandanglah dan sikapilah bahwa hidup itu sederhana. Live is simple.
Sumber Referensi: Nasuha Ahmad, Jangan Hidup Kalau Gak Sukses
0 komentar:
Posting Komentar