Sebagian diantara kita masih mempresepsikan bahwa hidup itu pilihan. Mengapa demikian? Ya karena beranggapan bahwa di dalam hidup ini sesuatunya itu dipilih. Dipilih untuk menjadi pribadi yang baik, pribadi yang mapan, sejahtera dan penderma. Nah, pertanyaannya? Apakah semua itu harus dalam pilihan-pilihan? Apakah tidak menyadari bahwa Tuhan telah mengharuskan kita menjadi pribadi yang baik, mapan, sejahtera dan penderma? Apakah kita tidak mengetahui semua itu? Saya fikir kita semua sangat mengetahui sekali yah? Hanya karena kita beranggapan bahwa hidup ini pilihan, kita sering sekali diombang-ambingkan oleh pilihan itu sehingga kita dibuat ragu pada pilihan-pilihan yang sebenarnya kita tinggal menetapkannya sebagai keputusan kemudian kita mengupayakannya.
Ada satu kalimat yang keluar dari kaka tingkat saya yang menegaskan, bahwa hidup ini adalah keputusan. Kalau kita selalu saja berfikir untuk terus dan terus memililih kita tidak akan jadi untuk memilihnya, padahal itu baik buat kita. Maka harus diputuskan! Harus memutuskan, karena dari itu kita akan memutuskan menjadi orang baik.
Nah, Tuhan telah mengharuskan kita untuk menjadi pribadi yang didambakanNya yaitu hamba yang taqwa, sholeh-sholehah, beriman, berpengetahuan luas dan penderma bagi sebanyak mungkin sesama. Itu semua adalah keharusan yang telah menjadi keputusan yang mesti diupayakan. Tugas kita yaitu memutuskan sesegera mungkin dari keharusan-keharusan itu. Dan itu harus sekarang!
Putuskan! Kemudian segeralah mengupayakannya dan lihat diri kita nanti.
Sumber Referensi: Nasuha Ahmad, Catatan Inspirasi
0 komentar:
Posting Komentar