Pandangan yang baik membuahkan fikiran, sikap, dan prilaku yang baik. Sebaliknya, pandangan yang negatif membuahkan fikiran, sikap dan prilaku yang negatif. Asumsi demikian telah diajarkan oleh guru kita dari SD sampai sekarang kita berada di Perguruan Tinggi. Memang ini ada benarnya bagi kita yang membenarkan. Karena pandangan dari tiap-tiap insan tidaklah sama. Mereka memandang sesuatu itu baik atau tidak baik, positif atau negatif dipengaruhi oleh referensi kehidupan yang dianutnya.
Setiap guru juga demikian memiliki referensi dalam kehidupannya yang kemudian ditransfer kepada kita yang sering kita sebut sebagai transfer of knowladge. Dengan hal itu dapat membuahkan daya pandang yang berbeda-beda. Sehingga muncul asumsi yang telah dipaparkan yaitu manusia dipengaruhi oleh referensinya. Mulai dari bagaimana ia berkata dan bersikap. Sekarang pertanyaannya, dari siapa sajakah kita bereferensi dan untuk apakah?
Sekarang kita telah mendapatkan sumber referensi tersebut, kemudian pilahlah kembali nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Baikkah atau tidak baikkah? Bermanfaat atau sebaliknya? Menyelamatkan atau mencelakakan? Dan sebagainya yang dianggap butuh dan baik buat kita.
Kita telah melandaskan pandangan tersebut. Namun kita juga memiliki pandangan tambahan yang merupakan hasil dari mentafakurinya.
Kita kembalikan kembali pada pembahasan awal. Pandangan yang baik itu baik. Dan pandangan tidak baik itu tidak baik. Sebenarnya ini merupakan justifikasi kepada kita. Kita baru menyadari itu sangat berdampak pada kehidupan kita. Kita selalu memandang siapapun yang berpandangan negatif pasti tidak baik dan sebaliknya.
Yuk sekarang kita ubah yang mungkin ini akan melebihbaikkan hidup kita untuk masa ini dan masa datang. Pandanglah yang baik sebagai yang baik dan sikapilah dengan baik pula. Dan pandanglah yang tidak baik sebagai upaya kita mengubahnya menjadi yang lebih baik dan sekapilah dengan sebaik mungkin kebijaksanaan kita.
Inilah hidup, yang baik dan buruk berada pada pandangan kita.
Setiap guru juga demikian memiliki referensi dalam kehidupannya yang kemudian ditransfer kepada kita yang sering kita sebut sebagai transfer of knowladge. Dengan hal itu dapat membuahkan daya pandang yang berbeda-beda. Sehingga muncul asumsi yang telah dipaparkan yaitu manusia dipengaruhi oleh referensinya. Mulai dari bagaimana ia berkata dan bersikap. Sekarang pertanyaannya, dari siapa sajakah kita bereferensi dan untuk apakah?
Sekarang kita telah mendapatkan sumber referensi tersebut, kemudian pilahlah kembali nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Baikkah atau tidak baikkah? Bermanfaat atau sebaliknya? Menyelamatkan atau mencelakakan? Dan sebagainya yang dianggap butuh dan baik buat kita.
Kita telah melandaskan pandangan tersebut. Namun kita juga memiliki pandangan tambahan yang merupakan hasil dari mentafakurinya.
Kita kembalikan kembali pada pembahasan awal. Pandangan yang baik itu baik. Dan pandangan tidak baik itu tidak baik. Sebenarnya ini merupakan justifikasi kepada kita. Kita baru menyadari itu sangat berdampak pada kehidupan kita. Kita selalu memandang siapapun yang berpandangan negatif pasti tidak baik dan sebaliknya.
Yuk sekarang kita ubah yang mungkin ini akan melebihbaikkan hidup kita untuk masa ini dan masa datang. Pandanglah yang baik sebagai yang baik dan sikapilah dengan baik pula. Dan pandanglah yang tidak baik sebagai upaya kita mengubahnya menjadi yang lebih baik dan sekapilah dengan sebaik mungkin kebijaksanaan kita.
Inilah hidup, yang baik dan buruk berada pada pandangan kita.
terima kasih pelajarannya
BalasHapussama sama sahabatku :)
Hapussemoga bermanfaat
dan terimakasih banyak yah sudah berkunjung :)